Showing posts with label Inspirasi. Show all posts
Showing posts with label Inspirasi. Show all posts

Teknologi Menakjubkan Tahun 2012 yang Tadinya Cuma Ada di Film Fiksi

28 December 2012

Catatan Noel - Tahukah kamu, manusia cyborg sebetulnya telah menjadi kenyataan? Juga teknologi teleport - memindahkan objek secara cepat - seperti di film Star Trek dapat dilakukan? Pada abad 21, semua hal yang tadinya cuma reka-reka dalam film fiksi ilmiah kini semakin mendekati kenyataan.

Teknologi Menakjubkan Tahun 2012 yang Tadinya Cuma Ada di Film Fiksi
Kaki bionik.

Inilah 6 temuan teknologi menakjubkan yang berhasil dikembangkan selama tahun 2012.
Continue Reading...

Kisah Inspirasi: "Saya Pernah Datang dan Saya Sangat Penurut ..."

08 December 2012

Kisah tentang seorang gadis kecil yang cantik yang memiliki sepasang bola mata yang indah dan hati yang lugu polos. Dia adalah seorang yatim piatu dan hanya sempat hidup di dunia ini selama delapan tahun. Satu kalimat terakhir yang ia tinggalkan di batu nisannya adalah:
Saya pernah datang dan saya sangat penurut . . .
Anak ini rela melepasakan pengobatannya, padahal sebelumnya dia telah memiliki dana pengobatan sebanyak 540.000 dolar yang didapat dari perkumpulan orang China seluruh dunia. Dan membagi dana tersebut menjadi tujuh bagian, yang dibagikan kepada tujuh anak kecil yang juga sedang berjuang menghadapi kematian.


Continue Reading...

Kisah Inspirasi: Move On

03 December 2012

Seorang gadis sedang putus cinta menangis di bangku taman. Seorang kakek yang melihatnya bertanya, "Mengapa kau menangis?"

"Aku sangat sedih, Kek. Dia yang kucintai pergi meninggalkanku," sahut sang gadis.

Sambil tertawa, kakek itu berkata, "Jangan bodoh, seharusnya kau bersyukur, Nak."

"Kakek ini bagaimana sih?! Sudah tahu, aku sedang patah hati. Bukannya menenangkanku, malah menertawaiku?" sang gadis berkata dengan sinis.

"Hahaha... seharusnya kau tak perlu bersedih. Yang harusnya bersedih itu dia yang telah meninggalkanmu?"

"Kok bisa?"

"Iya. Karena, kamu cuma kehilangan orang yang tidak mencintaimu. Sementara, dia telah kehilangan orang yang sangat mencintainya."

"Tapi, aku sangat sedih, Kek."

"Apa kesedihanmu itu membuat dia akan kembali padamu? Bersabarlah. Yakinlah. Di luar sana, akan ada cinta indah yang menantimu."

Pesan:
Ketika hendak "MOVE ON" tentu akan terasa sulit. Tapi, tahukah, jika kau masih terus larut memikirkan dia yang telah pergi, perasaan kehilangan masih akan terus ada. Cobalah untuk berpikir terbuka, apakah dia yang telah pergi berpikir dan bersedih juga untuk kita?[]
Continue Reading...

Kisah Inspirasi: 5 Tokoh Indonesia Ini Sukses Tanpa Ijazah

Kesuksesan tidak bisa diukur dari selembar ijazah atau gelar sarjana. Tekad kuat, kerja keras, dan ketekunan bisa mengubah jalan nasib seseorang. Tak terkecuali 5 tokoh yang populer di Indonesia ini, mereka sekarang menjadi inspirasi sesuai bidangnya masing-masing.

1. Emha Ainun Najib

Kisah Inspirasi: 5 Tokoh Indonesia Ini Sukses Tanpa Ijazah

Muhammad Ainun Nadjib atau yang biasa di kenal Emha Ainun Nadjib, atau lebih populer dipanggil Cak Nun. Ia menjadi tokoh budaya sekaligus pemuka agama yang kharismatik. Jamaah Maiyah Kenduri Cinta yang digagasnya sejak tahun 1990-an menjadi acara rutin sebagai  forum silaturahmi budaya dan kemanusiaan yang dikemas sangat terbuka, nonpartisan, ringan dan dibalut dalam gelar kesenian lintas gender.

Berbagai pemikirannya di bidang sosial dan keagamaan menjadikannya salah satu tokoh intelektual dalam napas islami. Namun siapa sangka, anak keempat dari 15 bersaudara ini drop out kuliah saat masih di Semester 1 Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada.

2. Adam Malik

Kisah Inspirasi: 5 Tokoh Indonesia Ini Sukses Tanpa Ijazah

Adam Malik Batubara (lahir di Pematangsiantar, Sumatera Utara, 22 Juli 1917 – meninggal di Bandung, Jawa Barat, 5 September 1984 pada umur 67 tahun) adalah tokoh politik dengan banyak jabatan. Pernah menjadi Menteri Perdagangan, Menteri Luar Negeri, lalu Ketua DPR, hingga puncak karinya sebagai Wakil Presiden Indonesia ke-3 dari tahun 1978-1983.

Adam Malik adalah anak ketiga dari sepuluh bersaudara, lalu  menempuh pendidikan dasarnya di Hollandsch-Inlandsche School Pematangsiantar. Ia melanjutkan di Sekolah Agama Parabek di Bukittinggi, namun hanya satu setengah tahun saja karena kemudian pulang kampung dan membantu orang tua berdagang.

Keinginannya untuk maju dan berbakti kepada bangsa mendorong Adam Malik untuk pergi merantau ke Jakarta. Pada usia 20 tahun, ia bersama dengan Soemanang, Sipahutar, Armijn Pane, Abdul Hakim, dan Pandu Kartawiguna memelopori berdirinya Kantor Berita Antara.

3. Ajip Rosidi

Kisah Inspirasi: 5 Tokoh Indonesia Ini Sukses Tanpa Ijazah

Ajip Rosidi adalah sastrawan Indonesia, penulis, budayawan, dosen, pendiri, dan redaktur beberapa penerbit, pendiri serta ketua Yayasan Kebudayaan Rancage. Singkatnya, ia tokoh besar Indonesia di bidang tulis-menulis.

Ajip Rosidi mulai menempuh pendidikan di Sekolah Rakyat Jatiwangi (1950), lalu melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama Negeri VIII Jakarta (1953) dan terakhir, Taman Madya, Taman Siswa Jakarta (1956).

Saat di SMA tersebut, Ajip menolak ikut ujian karena waktu itu beredar kabar bocornya soal-soal ujian. Dia berkesimpulan bahwa banyak orang menggantungkan hidupnya kepada ijazah.

 “Saya tidak jadi ikut ujian, karena ingin membuktikan bisa hidup tanpa ijazah”. Dan itu dibuktikan dengan terus menulis, membaca dan menabung buku sampai ribuan jumlahnya.

Walhasil sampai pensiun sebagai guru besar tamu di Jepang, Dia yang tidak punya ijazah SMA , pada usia 29 tahun diangkat sebagai dosen luar biasa Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran. Lalu jadi Direktur Penerbit Dunia Pustaka Jaya, Ketua Ikapi Pusat, Ketua DKJ dan akhirnya pada usia 43 tahun menjadi profesor tamu di Jepang sampai pensiun.

4. Andrie Wongso

Kisah Inspirasi: 5 Tokoh Indonesia Ini Sukses Tanpa Ijazah

Di antara motivator yang terkemuka dewasa ini, Andrie Wongso jadi satu tokoh dengan pengalaman hidup yang penuh inspirasi. Anak ke-2 dari 3 bersaudara ini terlahir dari sebuah keluarga miskin di kota Malang.

Di usia 11 tahun (kelas 6 SD), terpaksa harus berhenti bersekolah karena sekolah mandarin tempat andrie kecil bersekolah ditutup. Masa kecil hingga remajanya pun kemudian dilalui dengan membantu orang tuanya membuat dan berkeliling berjualan kue ke toko-toko dan pasar.

Di usia 22 tahun, Andrie merantau ke Jakarta. Pekerjaan awalnya sebagai salesman produk sabun. Sempat juga menjadi pelayan toko.

Jalur nasibnya berubah saat ia melamar sebagai bintang film dan diterima oleh perusahaan Eterna Film Hongkong, dengan kontrak kerja selama 3 tahun. Tahun 1980, untuk pertama kalinya Andrie ke luar negeri. Setelah melewati 3 tahun merasakan suka dukanya bermain film di Taiwan, Andrie tahu, dunia film bukanlah dunianya lalu dia memutuskan untuk kembali ke Indonesia.

Menandai setiap peristiwa yang telah dilalui, Andrie gemar menuangkannya dalam bentuk kata-kata mutiara di buku hariannya. Saat salah seorang teman kos mencontek kata-kata yang dibuatnya, dari situlah muncul ide membuat kartu ucapan kata-kata mutiara, dengan tujuan selain untuk memotivasi diri sendiri, juga untuk membantu memotivasi orang lain melalui kartu ucapan. Dibantu oleh sang kekasih Haryanti Lenny (sekarang istri), dimulailah bisnis membuat kartu dengan merk HARVEST, yang di kemudian hari, mengukuhkan Andrie sebagai raja kartu ucapan.

Usahanya semakin berkembang sampai ia kemudian mendirikan AW motivation training dan AW Publising, Multimedia serta membuka beberapa outlet AW Success Shop yaitu toko pertama di Indonesia yang khusus menjual produk-produk motivasi.

Kini ia sudah menjadi motivator terkenal - mungkin no.1 di Indonesia. Namanya pun jadi bertambah panjang dengan dua gelar yang disandangnya, Andrie Wongso, SDTT, TBS.

Asal tahu saja, SDTT artinya Sekolah Dasar Tidak Tamat, dan TBS adalah Tapi Bisa Sukses.

5. Bob Sadino

Kisah Inspirasi: 5 Tokoh Indonesia Ini Sukses Tanpa Ijazah

Kita boleh memandangnya sekarang sebagai konglomerat, pengusaha sukses yang kaya raya. Namun lika-liku hidupnya bisa memotivasi kita, bahwa apa pun yang terjadi, kesalahan apa pun yang kita perbuat, bila kita sadar dan mau berjuang dari titik nadir, Insya Allah bisa menggapai impian.

Bob Sadino lahir dari sebuah keluarga yang hidup berkecukupan. Ia adalah anak bungsu dari lima bersaudara. Sewaktu orang tuanya meninggal, Bob yang ketika itu berumur 19 tahun mewarisi seluruh harta kekayaan keluarganya karena saudara kandungnya yang lain sudah dianggap hidup mapan.

Bob kemudian menghabiskan sebagian hartanya untuk berkeliling dunia dan tidak melanjutkan kuliah. Dalam perjalanannya itu, ia singgah di Belanda dan menetap selama kurang lebih 9 tahun. Di sana, ia bekerja di Djakarta Lylod di kota Amsterdam dan juga di Hamburg, Jerman. Ketika tinggal di Belanda itu, Bob bertemu dengan pasangan hidupnya, Soelami Soejoed.

Pada tahun 1967, Bob dan keluarga kembali ke Indonesia. Ia membawa serta 2 Mercedes miliknya, buatan tahun 1960-an. Salah satunya ia jual untuk membeli sebidang tanah di Kemang, Jakarta Selatan sementara yang lain tetap ia simpan. Setelah beberapa lama tinggal dan hidup di Indonesia, Bob memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya karena ia memiliki tekad untuk bekerja secara mandiri.

Pekerjaan pertama yang dilakoninya setelah keluar dari perusahaan adalah menyewakan mobil Mercedes yang ia miliki, ia sendiri yang menjadi sopirnya. Namun sayang, suatu ketika ia mendapatkan kecelakaan yang mengakibatkan mobilnya rusak parah. Karena tak punya uang untuk memperbaikinya, Bob beralih pekerjaan menjadi tukang batu. Gajinya ketika itu hanya Rp.100. Ia pun sempat mengalami depresi akibat tekanan hidup yang dialaminya.

Suatu hari, seorang teman menyarankan Bob memelihara dan berbisnis telur ayam negeri untuk melawan depresinya. Bob tertarik dan mulai mengembangkan usaha peternakan ayam. Ketika itu, di Indonesia, ayam kampung masih mendominasi pasar. Bob-lah yang pertama kali memperkenalkan ayam negeri beserta telurnya ke Indonesia. Bob menjual telur-telurnya dari pintu ke pintu.

Saat itu hanya orang-orang tertentu dan golongan ekspatriat yang membeli produknya, namun seraya telur ayam negeri mulai dikenal, bisnis Bob pun berkembang hingga sukses.[]

Inspirasi: 
Continue Reading...

Kisah Inspirasi: Muliakan Anak Yatim

Di sudut Kota Madinah, sejumlah anak tengah bermain gembira. Semuanya berpakaian baru dan sangat gembira. Hari itu bertepatan dengan Idul Fitri. Di belakangnya, seorang anak tampak bersedih.

Seorang lelaki dengan penuh saksama memerhatikan mereka, tak terkecuali anak yang bersedih itu. Lelaki ini pun mendekatinya, kemudian bertanya, “Wahai ananda, mengapa engkau tak bermain seperti teman-temanmu yang lainnya.?”

Dengan berurai air mata, ia menjawab, “Wahai tuan, saya sangat sedih. Teman-teman saya gembira memakai pakaian baru, dan saya tak punya siapa-siapa untuk membeli pakaian baru.”

Lelaki ini kembali bertanya, “Ke manakah orang tuamu?” Anak kecil ini menuturkan ayahnya telah syahid karena ikut berperang bersama Rasulullah. Sedangkan ibunya menikah lagi, sedangkan semua harta ayahnya dibawa serta, dan ayah tirinya telah mengusirnya dari rumah.

Lelaki ini pun kemudian memeluk dan membelainya. “Wahai ananda, mau engkau kalau saya menjadi ayahmu, Aisyah sebagai ibumu, dan Fatimah jadi saudarimu?”

Anak kecil itu pun tampak sangat gembira. Lelaki itu lalu membawa anak itu ke rumahnya, dan memberikan pakaian yang layak untuknya.

Beberapa saat kemudian, anak itu kembali menemui teman-temannya. Ia tampak sangat bahagia dengan pakaian yang lebih baru. Menyaksikan hal itu, teman-teman sebaya heran dan bertanya-tanya. “Kemarin aku lapar, haus, dan yatim. Tetapi sekarang aku bahagia, karena Rasulullah SAW menjadi ayahku. Aisyah ibuku, Ali adalah pamanku dan Fatimah saudariku. Bagaimana aku tak bahagia,” ujarnya.

Kisah Inspirasi: Muliakan Anak Yatim
Setelah mendengarkan perubahan itu, giliran teman-temannya yang bersedih. Mereka iri dengan anak itu, karena kini lelaki yang membawanya telah menjadi orang tua asuhnya yang tak lain adalah Rasulullah SAW.

Ketika Rasulullah SAW wafat, anak itu kembali menangis dan bersimpuh di atas pusara Rasul SAW dengan berlinang air mata. “Ya Allah, hari ini aku menjadi yatim yang sebenarnya. Ayahku yang sangat mencintaiku sudah tiada. Apakah aku harus hidup sebatangkara lagi?”

Mendengar hal itu, Sayyidina Abu Bakar Ash-Shiddiq menghampirinya sambil membujuk dan memeluknya. “Akulah yang akan menjadi pengganti ayahmu yang sudah tiada.” (Diriwayatkan oleh Anas bin Malik RA).

***

Pesan:
Kisah ini memberikan pelajaran bahwa menyantuni, memelihara, dan mengasuh anak yatim merupakan tanggung jawab kita semua. Kita berkewajiban untuk memberinya makanan, pakaian, dan tempat tinggal yang layak, serta pendidikan yang memadai hingga mereka dewasa.

Rasulullah SAW adalah teladan umat manusia. Beliau sangat mengasihi dan menyayangi anak-anak yatim. Dalam salah satu sabdanya, Rasul menjelaskan, bahwa kedudukan orang yang memuliakan, menyantuni dan mengasihi anak yatim, akan mendapatkan surga yang jaraknya bagaikan jari telunjuk dan jari tengah.

Rasul SAW sangat membenci orang-orang yang menelantarkan anak yatim. Dalam Alquran, Allah SWT mengecam orang-orang yang suka menghardik anak yatim, dan enggan memberi makan fakir miskin. Allah menyebut mereka itu sebagai pendusta agama. (QS al-Ma’un [105]: 1-5). Wallahu a’lam...[]
Continue Reading...