Sciencie versus Fiction

06 October 2007

print this page
send email
Omong2 ini sbenernya udah agak lama, kira2 udah dua bulanan berlalu. Waktu itu, gw berdebat sama Dedy (sebut Ucup or Brekele, cuz rambutnye yg kribo) di kos2annya.
Sesama bekas mahasiswa di kelas yg sama, kita punya kesenangan yg berbeda. Gw pecinta imajinasi dan fiksi, dia pecinta fakta dan sains. Nah, pernah gw kemukakan kalo dalam mengarungi hidup ini, gw terpengaruh sama beberapa karya fiksi; baik itu berbentuk novel maupun berbentuk
komik/manga dan novel pada umumnya. Tapi sebagai makluk pecinta fakta itu tak terima pendapat gw. Dia bilang ma gw kalo hal2 sperti itu hanyalah kayalan dari penulisnya. Dan tak sepantasnya dijadikan sebagai pijakan. Hohoho...karena perdebatan tersebut tak kunjung usai, maka terpaksa gw menghentikannya. Capek. Lagian arahnya udah berbeda, pola pikir juga berbeda. Toh begitu, walaupun kecintaan kita berbeda, kita juga sering membaca buku2 yg sama. Satu baca fiksi, satu baca sains.
Ah, Ucup2 ada2 itu orang...

Ps. Horaii...Anggrek gw udah ada tiga daun...yuppy...selamat mekar bungaku.

2 komentar:

  1. baca buku pelajaran lebih asik de kayaknya

    ReplyDelete
  2. Anonymous8:24 AM

    buku pelajaran? hmm menarik, tapi rangsangan pertama anak manusia, khususnya indonesia, untuk mulai membaca dimulai dari sebuah cerita. Dan jika tak ada orang yang berminat pada sastra atau katakanlah: sastra, bisa gawat itu mah.
    Tapi saran mas anang boleh juga, namanya juga masing2 yah tho?

    noel

    ReplyDelete