Indonesia sungguh memiliki budaya yang beraneka ragam dari berbagai daerah. Karena itu, tidaklah mengherankan apabila, di ranah sastra lisan, banyak sekali cerita rakyat yang beredar dan berkembang. Di antara sekian banyak cerita rakyat tersebut, ada beberapa yang hampir serupa, tapi hal tersebut tidak memungkiri kekayaan tersebut. Berikut ini beberapa sinopsis dari dongeng tersebut, yaitu:
Continue Reading...
Cerita Rakyat Malin Kundang | Mengisahkan seorang bocah laki-laki bernama Malin Kundang yang tidak mengakui Ibunya, gara-gara Ibunya hanya seorang wanita tua yang miskin. Tidak diakui oleh Malin Kundang, Ibunya mengutuk putra semata wayangnya tersebut menjadi batu. Konon, batu itu berada di Pantai Sumatera Barat.
Cerita Rakyat Danau Toba | Mengisahkan seorang pemuda bernama Toba yang memiliki istri yang berasal dari ikan mas. Sebelum menikah, sang istri mempunyai perjanjian supaya Toba tidak mengungkit-ungkit asal-usulnya. Ketika mereka sudah menikah dan memiliki seorang anak bernama Samosir, secara tidak sengaja (khilaf) Toba mengungkit asal-usul Samosir. Hujan turun selama beberapa waktu, hingga menggenanglah air hujan dan menjadi sebuah danau. Masyarakat setempat menamai danau itu Danau Toba.
Cerita Rakyat Keong Mas | Mengisahkan dua orang putri raja yang bernama Candra Kirana dan Dewi Galuh. Candra Kirana adalah putri yang cantik hatinya, sedangkan Dewi Galuh memiliki sifat yang buruk. Saat takhta kerajaan hendak diwariskan ke salah seorang di antara mereka, Dewi Galuh berupaya menyingkirkan Candra Kirana. Melalui tangan seorang dukun, Dewi Galuh mengubah Candra Kirana menjadi seekor Keong Mas. Namun, melalui serangkaian perjalanan, semuanya kebaikan memenangkan pertarungan melawan kejahatan.
Cerita Rakyat Timun Mas | Mengisahkan Mbok Sarni yang belum dikaruniai anak - walaupun sangat menginginkannya. Tapi, Mbok Sarni tidak henti-hentinya berdoa. Saat berdoa seorang raksasa mendengarnya dan memberikan Mbok Sarni sebiji mentimun. Raksasa menyuruh Mbok Sarni menanam biji tersebut, karena akan keluar seorang anak bayi. Syaratnya, ketika anak tersebut sudah besar harus diserahkan kepada raksasa. Mbok Sarni setuju dengan kesepakatan tersebut. Ia pun melakukan apa yang dikatakan oleh raksasa. Bagaimana nasib Timun Mas selanjutnya? Akankah ia dimakan oleh Raksasa atau bagaimana?[]