Hardiyanto mengatakan energi berasal dari kandungan asam yang diubah melalui reaksi eletrokimia. Sari lemon dicampur dengan tembaga sulfat (CuSO4) dan larutan primer ZnSO4. Yang jadi masalah, air jeruk hanya menghasilkan 0,69 mikroampere atau seperseribu baterai berkekuatan 1,5 volt.
Melalui serangkaian percobaan, Spektronics akhirnya menemukan bahan baru yang mendongkrak tingkat energi sari jeruk hingga seribu kali. Alhasil, air perasan empat jeruk yang dicampur dengan larutan tadi menghasilkan energi 3 volt 3 ampere, setera dengan dua baterai. Namun mereka menyembunyikan formula dan komposisinya. "Bahannya sangat alami, bisa dikonsumsi manusia," kata Hardiyanto.
Larutan 200 mililiter ini lalu dimasukkan ke 12 tabung bekas rol film. Cairan ini dialirkan ke bejana dengan ukuran serupa yang disebut stoping mechanism. Dalam wadah ini terdapat alumunium elektroda yang menghasilkan aliran positif dan negatif. Dengan kabel, listrik dikirim ke dinamo untuk menggerakkan roda ketika mainan dihidupkan.
Menurut Hardiyanto, energi 12 tabung itu mampu menjalankan mainan berdimensi 30 x 40 x 18 sentimeter tersebut sekitar satu jam, tergantung tingkat kesulitan medan. Kecepatan mobil-mobilan yang juga meraih The Best Design Modeling dalam perlombaan yang sama itu mencapai 16 meter per menit. Keberhasilan ini membuat Spektronics mengantongi tiket untuk mengikuti kejuaraan serupa di Malaysia pada April tahun depan.
Alur Baterai "Rasa Lemon":
- Campurkan perasan air jeruk lemon dengan tembaga sulfat dan larutan primer ZnSO4 serta bahan aditif.
- Masukkan ke 12 tabung plastik.
- Hubungkan dengan tabung stopping mechanism.
- Dengan kabel, hubungkan ke dinamo.
- Nyalakan.
0 komentar:
Post a Comment