Pada 20-21 Mei 1927, Charles Lindbergh berhasil menuntaskan misinya melintas Samudra Atlantik dengan sebuah pesawat berbaling-baling, yang dinamainya Spirit of St. Louis. Misi ini tidak dilakukan secara iseng, melainkan untuk menunaikan sebuah sayembara bernilai $25.000. Saat itu, Charles Lindbergh masih dianggap pilot bau kencur memesan sebuah pesawat baling-baling yang desainnya dirancangnya sendiri. Pesawat hasil desain Charles Lindbergh ini kemudian diberi nama Spirit of St. Louis.
Credit: theroaringtwentieshistory. |
Pada 20 Mei 1927, di pagi yang bercuaca hujan, Lindbergh memantapkan diri tinggal landas dari Roosevelt Field di Long Island, New York. Saking banyaknya bahan bakar yang dibawa, pesawat Lindbergh nyaris saja menabrak pohon di ujung landasan saat lepas landas.
Lindbergh selanjutnya mampu menerbangkan pesawatnya dengan lancar. Pertama-tama dia terbang ke arah utara, lalu menuju timur dari Newfoundland, Kanada. Pada keesokan harinya, setelah menempuh 3.610 mil dalam waktu 33 jam, Lindbergh mendarat di lapangan udara Le Bourget, Paris. Pendaratannya disambut meriah publik di Paris. Sejak itu nama Lindbergh melegenda.[]
Sumber:
Viva.co.id
0 komentar:
Post a Comment