Awal 2013, curah hujan makin menghebat dan menimbulkan bencana banjir di banyak tempat. Kota Jakarta sebagai Ibukota Indonesia mengalami musibah ini beberapa hari terakhir. Jakarta kebanjiran membuat roda kehidupan tersendat di sana.
Selain memunculkan kerugian fisik dan materi, banjir juga mengancam kesehatan. Salah satu yang patut diwaspadai adalah penyakit kencing tikus (leptospirosis).
Bagaimana mendeteksi seseorang yang terkena penyakit ini? Menurut Dr. Dr Latre Buntaran SpMK, dokter spesialis mikrobiologi klinik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, gejala leptospirosis ini awalnya menyerupai gejala flu, yaitu demam tinggi, sakit kepala, menggigil, dan nyeri.
Pada tahap lebih lanjut, muncul gejala berupa muntah, sakit kuning, nyeri perut, diare dan ruam. Gejala umumnya terjadi selama sepekan. Jika tidak diobati, infeksi dapat menyebabkan kerusakan ginjal, hati, meningitis, gangguan pernapasan hingga kematian.
Leptospirosis juga dikenal sebagai demam canicola, demam ladang tebu, dan demam 7-hari. Penyakit ini pertama kali dilaporkan pada tahun 1886 oleh Adolf Weil sehingga disebut juga sebagai penyakit atau sindrom Weil.
Kuman leptospira dapat hidup di air tawar selama lebih kurang 1 bulan. Bahkan leptospira juga bisa bertahan di tanah yang lembap, tanaman, maupun lumpur dalam waktu lama.
Kuman leptospira ini dapat 'berenang' di air sehingga bisa menginfeksi kaki manusia yang sedang terluka. Leptospira juga bisa menginfeksi seseorang melalui makanan atau minuman. Umumnya laporan orang yang terke na leptospirosis terjadi setelah banjir.
Sebenarnya selain tikus, hewan yang berpotensi menularkan penyakit ini adalah kucing, kuda, kelelawar, babi, kambing, domba, dan tupai. Namun kasusnya sangat jarang, jadi lebih dikenal dengan penyakit kencing tikus.
Jadi bagi yang terkena musibah banjir, jangan lupa langsung ke dokter atau puskesmas terdekat bila meraakan gejala di atas. Antibiotik seperti enicillin G, amoxicillin, ampicillin, erythromycin, tetracycline, doxycycline dan cephalosporins efektif untuk mengobati leptospirosis.[]
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment