Untitled

19 March 2006

print this page
send email
Wahai kau orang-orang yang berlari mengejar kereta (Capek...)
Wahai kau yang menganggap kehidupan ini adalah kabut tipis,
labirin hitam-putih yang tak bisa kau bedakan dari dua dunia
Wahai kau orang-orang yang berlari mengejar kereta (capek lagi...)
Yang kerap mendengarkan cerita-cerita kematian
Wahai kau orang-orang yang tak pernah lelah bekerja (kuli...kali)
meski ternyata rodamu semakin ringkih berputar....
termakan usiamu yang uzur
Wahai kau orang-orang yang berlari mengejar kereta (kurang kerjaan banget)
Matamu adalah rekaman cucuran darah
dari teriakan dan tangisan anak-anak ibu
Wahai kau orang-orang yang berlari mengejar kereta (ngapain sih ini???)
Lihatlah...Lihatlah...anak-anak ibumu yang kini
masih terkapar tak berdaya; di kolong jembatan, di jalanan, di trotoar, di emperan toko....
Dan demi kau...
Wahai orang-orang yang berlari mengejar kereta
Semua ini bergulir...berputar....Terus...
Hingga....hingga....nafas anak-anak ibumu ini
Berhenti...

Ini hasil puisi untuk tugas gw, sebagaimana yang pernah gw bilang bahwasanya mata kuliah Filsafat Sejarah menugaskan kami semua untuk nulis puisi....Dan eniwei...inilah tugasnya. Kalo bisa kalian kasih komen biar, bisa dibenerB2in nih puisi.

Cerita Sisipan: Kenapa dosenB2 itu selalu membosankan? Coba yang ngajar kita itu lebih siip, pasti deh Indonesia kan lebih maju!! Percaya nggak?

0 komentar:

Post a Comment