Sejak Wild More menulis lagu We’re Gonna Rock We’re Gonna Roll dan seorang dj radio di Clevand, Amerika, memutar lagu-lagu dari Elvis Presley dan Chuck Berry. Maka era rock ‘n roll pun dimulai. Jagad manusia pun mulai mengenal dirinya. Anak-anak muda terbius candu goyang berbeat menghentak memikat. Rock ‘n roll bergema di kesunyian dunia, demikian tulis Roxx di dalam lirik lagunya, hampir empat puluh tahun kemudian. Mengekspresikan kegembiraan para anak muda bermain musik rock. Dan kini, rock ‘n roll bebas bergaung di mana-mana.
Rock ‘n roll merupakan paduan dua genre (aliran) musik, yaitu pop dan rhytm & blues (berakar dari blues). Blues muncul pertama kali di New Orleans. Sebagai sarana berkomunikasi para budak, ketika mereka bekerja. Ketika itu, para budak pekerja paksa di kebun kapas orang Perancis (di delta Sungai Mississippi, Amerika), ini tidak diperkenankan berbicara satu sama lain. Mereka hanya diizinkan menyanyi. Kesempatan ini mereka gunakan untuk saling berinteraksi. Sambil mengelilingi tong besar, mereka bernyanyi dan bersenang-senang—diiringi tepuk tangan atau memukul-mukul kayu.
Pada 1861 hingga 1865, di Amerika pecah perang saudara (utara dan selatan). Orang-orang Perancis pemilik tanah perkebunan banyak yang mengungsi, meninggalkan rumah beserta isinya. Setelah perang berakhir, pada 9 April 1865, Kolonel Lee (Amerika Selatan) menandatangani perjanjian karena kalah perang. Yang berisi pernyataan bahwa perbudakan dihapuskan. Budak-budak yang merdeka, kemudian mengambil alat-alat musik milik orang-orang Perancis, yang terkenal gemar bermusik. Mereka asal saja memainkan bunyinya. Menirukan kelihaian tuan mereka yang, sebelumnya, memainkan musik tradisional yang dibawa dari Eropa tiap sore hari.
Dari sinilah cikal bakal blues terbentuk. Orang-orang Perancis pemilik kebun tersebut punya tradisi. Setahun sekali mereka mengadakan pesta Mardi Grass. Pesta yang digelar untuk merayakan hasil panen dengan kemeriahan-kemeriahan berupa musik (marching band). Seperginya orang Perancis dari tanah Amerika, para budak berkulit hitam masih melestarikan tradisi tersebut. Tapi bukan Mardi Grass lagi, melainkan perayaan kebebasan mereka dari penjajahan Perancis. Selama beberapa hari mereka gelar perayaan tersebut di jalan-jalan New Orleans. Musik orang-orang Perancis pun diganti menjadi musik New Orleans, yang kemudian dikenal sebagai blues. Kata blues diambil dari kata blue yang berarti sedih. Atas dasar sejarah itulah bisa dikatakan bahwa blues merupakan manifestasi tangis kesedihan kaum kulit hitam yang mendamba sebuah kebebasan.
Pada perkembangan lebih lanjut, blues memecah menjadi genre musik lain. Macam jazz, rthym & blues, country, swing dan ragtime. Selanjutnya kawin-mengawin musik ragam genre pun terjadilah. Dan musik pop yang mengawinkan diri dengan rthym & blues pada akhirnya membentuk genre musik yang kita kenal sebagai rock n roll.
Pemunculan istilah ini, menurut Paul Hanson, muncul pertama kali pada 1947. Pencetusnya adalah Wild More yang memakai kata sejenis pada lagu We’re Gonna Rock We’re Gonna Roll. Tapi, istilah ini belum popular. Istilah rock ‘n roll baru dipakai secara massif pada 1952. Saat Allan ‘moodog’ Freed, seorang dj sebuah radio di Cleveland, Amerika, mulai mengenalkan istilah tersebut lewat acaranya yang bertajuk Rock ‘N Roll. Acara tersebut memutar lagu-lagu dari Gene Vincent, Chuck Berry, dan Elvis Presley. Kemudian rock ‘n roll mulai mendominasi, sewaktu Bill Haley and His Comet menciptakan lagu berjudul Rock Around The Clock. Sejak saat itu hingga hari ini, anak-anak seluruh dunia gandrung musik rock ‘n roll. (Lilih Prilian Ari Pranowo)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Nice article.........
ReplyDeleteoh gitu ya..
ReplyDeletehttp://www.asephd.co.cc