Dropa Stones, Piringan Batu Peninggalan Alien?

29 November 2012

print this page
send email
Banyak orang skeptis mengenai adanya makhluk lain penghuni alam raya ini selain di bumi. Walaupun begitu, banyak sekali artefak-artefak misterius - yang belum berhasil dipecahkan oleh manusia, dan ditengarai berasal dari planet lain - terus ditemukan. Artefak yang kerap membuat kening para ilmuwan berkenyit pusing memikirkannya. Di antara banyak dari artefak tersebut, salah satunya yang terkenal adalah Dropa Stones, piringan batu peninggalan alien.

Dropa Stones merupakan sebuah piringan batu berdiameter 22,86 sentimeter yang ditemukan di Pegunungan Baian Kara-Ula, Tibet. Bersama denga Dropa Stones ditemukan pula perkuburan yang berisi kerangka mirip manusia pada umumnya. Kecuali, bagian tengkoraknya lebih besar - tidak sebanding dengan proporsi tubuhnya. Dropa Stones hanyalah piringan batu biasa. Kecuali, kenyataan bahwa secara morfologis bentuknya sedikit tidak biasa. Di mana, pada Dropa Stones terdapat sebuah lubang di tengah piringan serta ukiran yang dipahami sebagai karakter tulisan.

Dropa Stones, Piringan Batu Peninggalan Alien?

Sejak penemuannya, tahun 1938, para ilmuwan mencoba memecahkan makna ukiran tersebut. Dua puluh tahun berikutnya, Dr. Tsum Um Nui berhasil memecahkannya. Sebuah fakta mengejutkan, makna dari ukiran itu merupakan sebuah pesan tentang makhluk dari planet lain yang terpaksa mendarat darurat di Pegunungan Baian Kara-Ula akibat kerusakan pesawat.

Benarkah Dropa Stones Peninggalan Alien?

Segera setelah makhluk dari planet lain (alien) tersebut mendarat darurat di Pegunungan Baian Kara-Ula, penduduk setempat (suku Han) terkejut. Mereka merasa aneh dengan bentuk fisik para alien itu. Lantaran, aneh dan janggal, mereka menyangka para alien hendak mengancam keberadaan mereka. Sebelum diserang, para penduduk lebih dulu memburu untuk membunuhi para alien itu. Dan para alien itu, yang terdiri atas jenis perempuan, laki-laki, dan anak-anak, menyelamatkan diri dengan bersembunyi di gua-gua.
Dr. Tsum Um Nui juga menyatakan bahwa ukiran tersebut mengidentifikasikan bahwa para alien ini dikenal sebagai kaum Dropa. Keterangan yang dinyatakan oleh Dr. Tsum Um Nui senada dengan legenda setempat mengenai munculnya makhluk angkasa bertubuh kecil berkepala besar.
Pada alien ini tidak bisa kembali ke asalnya, karena kerusakan pesawat yang parah. Di samping, masalah keterisolasian lokasi membuat mereka tidak dapat memperbaiki pesawatnya.
Penelitian Dr. Tsum Um Nui kemudian dilanjutkan oleh seorang ilmuwan asal Rusia bernama W. Saitsew tahun 1965. Dia berhasil menemukan 716 Dropa Stones sejenis dari gua yang sama. Komponen pembuat Dropa Stones dilaporkan terbuat dari campuran kobalt dan sejenis metal tak dikenal, yang diduga adalah bagian komponen suatu sirkuit elektris.

Dropa Stones

Di dinding gua juga ditemukan gambar matahari, bulan, sebuah bintang yang belum teridentifikasikan dan planet bumi yang keseluruhannya dihubungkan oleh sebuah garis titik-titik. Dari hasil penelitian diketahui bahwa temuan-temuan di gua tersebut (termasuk piringan batu) telah berusia kurang lebih 12.000 tahun. Kini, sekitar gua tempat ditemukannya Dropa Stones, masih dihuni dua suku terisolir: Han dan Dropa. Mereka tidak seperti orang Tiongkok atau Tibet. Bahkan, penampilan fisiknya berbeda dengan orang kebanyakan, badannya kurus dan lemah, tingginya tak lebih dari 1,5 meter.

Bagaimana dengan Anda, percayakah kalau Dropa Stones, Piringan Batu Peninggalan Alien? 

[Noel | Berbagai sumber]

0 komentar:

Post a Comment