Showing posts with label Tutorial Menulis. Show all posts
Showing posts with label Tutorial Menulis. Show all posts

Apa Arti Menjadi Penulis?

07 November 2012

Beberapa waktu lalu, saya pernah memposting mengenai motivasi saya menulis untuk apa? Dan saya pernah menyebutkan bahwa motivasi saya menulis adalah untuk mendapatkan uang disamping saya beroleh kebebasan (jiwa).

Akan tetapi pertanyaan-pertanyaan itu seolah tak ingin berhenti. Berbeda dengan sebelumnya, pertanyaan yang mendera diriku akhir-akhir ini semakin dalam, dan jika pertanyaan ini dibiarkan tanpa sebuah jawaban tentu saja akan mengganggu eksistensiku dalam menulis. Sebab aku berada di persimpangan jalan.

Dulu sebuah buku, terbitan jendela, pernah mengeluarkan buku bertitel menulis itu seksi--kalau tak salah. Dan aku mengamininya. Tentunya, geliat di dunia kampus membuat semangat menulis semakin mendera-dera, apalagi selulusnya aku, komunitasku di dunia penulisan sedikit lebih berkembang. Yah, setidaknya aku jadi mengenal sedikit jumlah penulis dan mendapat sejumlah dikit uang dari sana. Tetapi, sekarang ini, ikatan itu agak sedikit renggang.

Kepercayaanku, dan kawan-kawan dulu, menulis itu mengasyikkan, menulis itu hebat--dan dengan menulis kepercayaan diri terangkat, dengan diakui pihak-pihak lain khususnya.[]
Continue Reading...

Memilih Penerbit Bonafit

19 February 2011

Di malam-malam yang terlupa, saya main-main ke kos seorang kawan. Letaknya ada di utaranya UGM. Ketika sampai di kosannya, kawan saya tampak serius. Dia memandangi selembar kertas putih. Saya yang penasaran segera mendekatinya dan bertanya, "Apaan nih?"

"Duit royaltiku yang belum dibayar," jawabnya.

Setelah kulihat angka nominal yang tertera terkejut juga aku, 50 juta. Kuberanikan diri bertanya, "Udah berapa lama ngendon di mereka?"

"Ini harusnya mereka bayar tahun ini, ya royalti terakhir."

Ckckck... heboh betul. Ternyata ada juga penerbit yang bermain curang begini. Sebetulnya, permainan curang penerbitan bukan barang baru lagi, bahkan hal itu sudah lumrah dan menjadi bagian yang bisa dimaklumi. Hanya saja, yang menjadi persoalan adalah jika penulis yang notabene tak tahu menahu jadi kena korban.

Apalagi, penulis (khusus yang mendapatkan sistem royalti) tidak mendapatkan laporan penjualan, atau semisal pun dapat bisa saja laporan penjualannya direkayasa. Tak ada badan pemeriksa di sini. Jadi, agak sulit kalau ingin mengecek kevalidan data laporan tersebut.

Nah, belajar dari sini, kami mengajak kamu-kamu semua untuk lebih waspada dalam memilih penerbit. Salah-salah kamu bisa merugi nanti. Buku kamu laku, dibilang laku. Buku kamu best seller, dibilangnya laku setengah. Jelas tidak fair...

Apa yang harus kamu lakukan sebetulnya cukup sederhana. Cari saja penerbit yang besar dan sudah punya nama. Titik. Karena dengan demikian, setidaknya ada jaminan kualitas dari penerbit tersebut untuk memberikan yang terbaik bagi penulis. Karena bagi mereka, kalian (para penulis), adalah aset tanpa batas yang sanggup mereka miliki. Sekiranya itu dulu catatan kali ini, besok bisa disambung lagi.

Apa kamu punya pertanyaan atau sanggahan soal postingan ini?



*) Pernah dimuat di www.penerbitnarasi.blogspot.com
Continue Reading...