Ini Nih Nenek Moyang Game Konsol

Sebelum Sony berjaya dengan Playstation atau Microsoft dengan Xbox, dunia game konsol dikuasai Atari dan Nintendo. Dan semua seharusnya berterima kasih dengan nenek moyang mereka, Brown Box dan Oddysey.

Adalah Ralph Baer yang pertama kali memiliki gagasan ingin menciptakan sebuah televisi interaktif. Ya, kotak hiburan yang sudah menghipnotis jutaan orang ini menjadi kurang seru kalau hanya bisa ditonton saja.

Brown Box / pcgameshardware.com

Di tahun 1966, sebagai Chief Engineer di Sanders Associates, Baer menciptakan permainan sederhanya yang bisa dimainkan lewat televisi. Waktu itu masih sangat sederhana, hanya dua titik yang berkejaran dan Baer menamakannya Chase. Alatnya bernama Brown Box.

Setelah demo di hadapan Herbert Campman, akhirnya mengalirlah dana tambahan untuk mengembangkan proyek Baer. Kemudian mereka bekerja untuk perusahaan Magnavox.

Seorang ahli program, Bill Rusch direkrut untuk mempercepat pembangunan mesin game tersebut. Maka di tahun 1972 terciptalah Magnavox Odyssey.

Sayangnya, game ini tak bertahan lama. Banyak pihak menilai game seperti ini tidak punya potensi untuk dijual, apalagi berkembang gosip kalau game ini hanya bisa dimainkan dengan teisi keluaran pabrikan Magnovox.

Saat itu Atari banyak membeli lisensi dari Magnavox. Ternyata mereka mengembangkan game ini dengan tim sendiri. Di tahun 1975 muncullah permainan arcade game dikembangkan oleh Nolan Bushnell yang disebut Pong. Game ini langsung menjadi hit di pasaran. Sejak saat itu perkembangan berbagai game pun berlanjut.

 computerworld.com

Atari bisa dibilang jadi penguasa dunia game selama 10 tahun, hingga masuknya Nintendo ikut meramaikan persaingan di tahun 1985. Super Mario Bross jadi contoh permainan yang dikembangkan Nintendo dan menjadi salah satu legenda game hingga saat ini.

Catatan: Perkembangan game di komputer sudah ada sejak 1950-an. Hal ini untuk membedakan game dengan video game consoles / game konsol. Generasi pertama atau nenek moyang game konsol adalah Brown Box dan Odyssey. Namun, untuk kategori game konsol yang pertama kali sukses dijual di pasaran, maka Pong dari Atari yang jadi jawara, walau konsol ini termasuk generasi kedua.[]

Continue Reading...

Game Apa yang Masih Kerap Dimainkan Sejak 1975?

Pada tahun 1975, konsol bernama PONG telah dirilis oleh ATARI di muka Bumi kita yang tercinta ini. Para gamer saat itu mendapat pilihan baru untuk dapat bermain dengan bantuan sebuah konsol dan pesawat televisi di rumahnya. Gamenya pun masih sangat sederhana untuk ukuran abad 21 ini, sebuah permainan semacam tenis meja atau pingpong yang bisa dimainkan oleh dua orang. Sebelum dapat dimainkan dirumah sambil selonjoran atau tiduran, PONG hanya dapat dimainkan di arcade saja. Sampai tahun 2012 ini, berbagai genre game telah berkembang dari sekedar permainan pingpong saja. Contohnya game berjenis Role-playing Game atau RPG pun berpindah tempat, dari awal mulanya dimainkan diatas meja dengan berbekal buku panduan tebal, pensil dan kertas, berbagai bermacam dadu dan dimainkan dengan penuh imajinasi, kini telah dimainkan dalam bentuk “3 dimensi” yang hadir dilayar monitor dan diwujudkan oleh alat-alat bermain elektronik.

Menyusul lagi setelah itu kegiatan-kegiatan bertema action, fighting, shooter, strategy, sport dan sebagainya, ikut hadir dari yang tadinya dilakukan secara fisik sehingga membuat peluh menetes, kini menjadi kegiatan yang bisa dilakukan dengan bantuan PC, berbagai jenis konsol dan gadget. Tapi kini bermain game dengan secara fisik yang dibantu oleh alat-alat beraliran listrik baik itu dari PLN atau batere telah muncul juga
Nah sekarang, game apa yang paling banyak dimainkan dan menjadi favorit para gamer dari tahun 1975 hingga tahun 2012 ini? Dan alat bermain apa yang juga masih terus digunakan hingga kini? Berapa banyak dan berapa lama masing-masing game dan platformnya dimainkan dan digunakan?

Kami menemukan dua buah chart yang menarik untuk diamati oleh para gamer, masing-masing chart mengenai genre dan platform yang digunakan sejak tahun 1975. Data yang diambil berasal dari sekitar 24.000 game yang telah beredar selama ini.

Kalo dilihat-lihat dari data dan chart diatas, game bergenre arcade dan platform berupa mesin arcade cukup terkenal dan menjadi favorit para gamer dari jaman dulu kala. Mungkin data ini tidak begitu tepat, karena jumlah game yang dirilis bisa lebih banyak, dan sumber datanya belum lengkap karena belum mencakup data dari seluruh dunia. Umpamanya aja gitu ya.

Tapi dengan hasil tersebut kira-kira gimana? Setuju?[]

Gamexeon

Continue Reading...

Mau Otak Tetap Sehat? Mainlah Game

Credit foto: Antaranews.com

Aktivitas mental seperti membaca dan menulis dapat menjaga integritas struktural dalam otak orang-orang yang lebih tua. Menurut studi terbaru yang disajikan pada pertemuan tahunan Radiological Society of North America (RSNA), mengungkap kegiatan yang membantu otak tetap sehat, termasuk aktivitas bermain game.

Dilansir Sciencedaily, Senin (26/11/2012), riset sebelumnya menunjukkan asosiasi antara aktivitas kognitif usia lanjut dan keajaman mental lebih baik. Kini, penelitian baru yang dilakukan Konstantinos Arfanakis dan rekannya dari Rush University Medical Center dan Illinois Institute of Technology di Chicago, mempelajari efek aktivitas kognitif white matter (materi putih) pada otak usia lanjut.

"Membaca koran, menulis surat, mengunjungi perpustakaan, menghadiri permainan atau bermain game seperti bermain catur adalah aktivitas sederhana yang dapat berkontribusi untuk kesehatan otak," ujar Arfanakis.

Penelitian ini menggunakan metode yang telah dikenal, yakni magnetic resonance imaging (MRI) untuk menghasilkan data pada diffusion anisotropy. Diffusion anisotropy merupakan pengukuran terkait bagaimana molekul air bergerak menelusuri otak.

Dalam white matter, diffusion anisotropy memanfaatkan air yang bergerak lebih mudah dalam arah yang sejajar dengan axons otak. "Diffusion anisotropy lebih tinggi ketika difusi terjadi di dalam satu arah, ketimbang (arah) yang lain," terangnya.

Studi ini melibatkan 152 peserta lanjut usia dari Rush Memory and Aging Project, yakni studi berskala besar yang berfokus pada faktor risiko penyakit Alzheimer. Para peserta ini memiliki rata-rata usia 81 tahun.

Peneliti meminta peserta untuk menilai pada skala frekuensi 1 sampai 5, di mana mereka ikut dalam daftar aktivitas yang melibatkan mental sejak tahun lalu. Aktivitas ini antara lain membaca koran dan majalah, menulis surat, bermain kartu serta permainan papan.[]

Msn

Continue Reading...

Garuda Games Perkenalkan Steampunk Deathmatch

Steampunk Deathmatch adalah sebuah game 3D bergenre first person shooter dengan tema fantasi steampunk, yaitu gaya dan tematik pada era sekitar akhir era Victorian dengan teknologi mesin uap serta bangkitnya revolusi industri. Teknologi pada dunia Steampung Deathmatch lebih maju beberapa dekade dari jaman revolusi industri, walaupun masih mempunyai basis teknologi pada mesin uap. Setting dunia terjadi di dunia alternatif bernama Erathia di mana terdapat konflik perperangan yang terjadi di antara pihak pemerintah dan kaum bangsawan (The Nobles) dengan para pemberontak (Streets).

Game ini dibuat oleh Garuda Games untuk platform PC Windows dan Mac dengan menggunakan UDK atau Unreal Developer's Kit dari Unreal. Steampunk Deathmatch ini bergenre Single dan Multiplayer First Person Shooting. Untuk prestasi yang pernah diraihnya adalah sebagai juara pertama Indonesia Game Show 2012 dalam kategori 3D PC Game Platform.

Sesuai dengan judulnya, bahwa Steampunk Deathmatch mempunyai mode permainan deathmatch. Pada permainan Deathmatch, pemain mempunyai tujuan membunuh pemain lain sebanyak – banyaknya dalam waktu yang terbatas. Pemenang adalah pemain yang mempunyai frag (jumlah membunuh) paling banyak atau apabila pemain telah mencapai batas frag tertentu. Apabila permainan berakhir dikarenakan waktu habis, dan di akhir permainan terdapat dua atau lebih pemain yang mempunyai frag teratas yang sama, maka pemenang ditentukan oleh pemain yang paling sedikit terbunuh diantara kandidat pemenang tersebut.
 


Di Steampunk Deathmatch permainan bersifat free-for-all dimana setiap pemain saling bermusuhan dan apabila seorang pemain terbunuh, beberapa detik kemudian dia dapat kembali hidup (respawn) dan bermain kembali. Pada awal respawn pemain akan dipersenjatai dengan senjata standar, namun pemain dapat mendapatkan senjata yang lebih baik dengan mengambil senjata yang ditempatkan di beberapa tempat dalam lapangan permainan. Lama jalannya permainan dan jumlah target frag yang harus dicapai pemain agar menang dapat ditetapkan sebelum permainan dimulai oleh pemain yang membuat ruang permainan / server.

 

Untuk mode single player Steampunk Deathmatch pemain akan bermain melawan A.I. (artificial intelligence), sedangkan pada mode multiplayer pemain dapat membuat server host agar pemain lain dapat bergabung dengannya ataupun pemain dapat bergabung dalam permainan pada server yang tersedia. Pada mode multiplayer, bot atau A.I. dapat ditambahkan untuk mengisi slot yang kurang atau belum diisi oleh pemain lain.[]

Continue Reading...

Call of Duty: Black Ops II Dapatkan Patch Untuk Perlebar FOV

Apakah para gamer sudah merasakan permainan first person shooter terbaru dari Activision, Call of Duty Black Ops II? Bila sudah mencoba tapi menemukan banyak hal yang mengganggu dalam gamenya, maka kalian kali ini beruntung. Karena pihak Treyarch merilis sebuah patch terbaru untuk memperbaiki sejumlah permasalahan bug maupun error yang terjadi dalam game Call of Duty: Black Ops II.

Patch kali ini akan meningkatkan sejumlah performa game Call of Duty: Black Ops II bila dipergunakan pada komputer yang menggunakan processor dengan 4 inti (quad-core), juga peningkatan performa game ketika melakukan matchmaking.

Sedangkan untuk urusan permainan, patch ini menambal sejumlah bug atau error yang terjadi dalam campaign tertentu. Dan meningkatkan field of view hingga 90, agar para pemain yang belum terbiasa bisa memainkan game Call of Duty: Black Ops II tanpa merasa pusing. Gejala yang biasa dialami para pemain yang belum terbiasa dengan permainan game first person shooter.

Berikut daftar patch untuk Call of Duty: Black Ops 2 versi PC dan juga untuk versi Xbox 360.

1. Patch Call of Duty: Black Ops 2 versi PC

• Max FOV increased to 90
• Fix: Horse falling through the world in Afghanistan when playing on some CPUs with 4 or more cores
• Fix: RC-XD and the AGR sinking into the map in MP when playing on some CPUs with 4 or more cores
• General performance improvements in SP, MP, and ZM for CPUs with 4 or more cores
• Fix: crash when a 7th player tries to join a 6 player league lobby
• Improved dedicated server matchmaking
• Fix: some cases of "Connection Interrupted" in MP while loading into a match

2. Call of Duty: Black Ops 2 versi Xbox 360

• Made infrastructure and performance improvements to Live Streaming.
• Made streaming performance improvements to video playback in CODTV.
• Addressed an issue where flight range parameters for airborne vehicles could be deleted in the middle of a match due to a network interruption. This fix resolves the following symptoms reported by the community: Escort drone flying under the map; Inability to call in the Dragonfire.
• FHJ-18 weapon level is now increased by destroying Scorestreak vehicles and aircraft.
• Care Package/AGR canister exploit has been addressed.
• Patched a small map exploit in Aftermath.
• Addressed a rare situation that would cause the Emblem Editor menu to overlap other menus.
• Balance pass on spawn influencers to improve cases causing non-optimal spawning under certain conditions.
• Improved performance for emblem uploads to prevent an occasional hang. If there is an error connecting to servers during an upload, you will now be able to re-try your save.
• Emblems and Clan tags will now appear correctly on the Assault Shield when stowed on the back.
• Addressed all reported UI error code messages.
• Elite Clan Friends list no longer actively sorts players when their status is updated. The player list will refresh after closing and re-opening the tab.
• Improved a number of emblem icons in the Emblem Editor.
• Junkyard IV reward added to Calling Cards.

Game Call of Duty Black Ops II bercerita tentang petualangan Alex Manson dan anaknya pada era futuristik di tengah konflik perang dingin yang merebak di negara China dengan Amerika. Bagi yang sudah tidak sabar bisa mendapatkan game Call of Duty: Black Ops II sekarang yang tersedia untuk platform PlayStation 3, Xbox 360 dan PC.

source, source

Continue Reading...

Medal of Honor: Warfighter – Single Player Review (PC)

Medal of Honor: Warfighter, merupakan game ke-14 dari dame Medal of Honor series dan sekaligus sekuel dari game Medal of Honor (2010). Game ini masih melanjutkan sepak terjang para army dalam memberantas para terrorist. Bedanya, kali ini Preacher dan kawan-kawan tidak hanya berkemelut di Afghanistan saja, tapi juga sudah menyebar ke belahan negara lainnya, seperti Pakistan, Somalia, Uni Emirat Arab, sampai Philipina.
Sejauh ini menurut pandangan gamer, bagaimana kesan gamer setelah memainkan game ini? Bagus? Jelek? gitu-gitu aja? Saya pribadi disini akan mencoba memberikan penilaian terhadap game Medal of Honor: Warfighter ini, baik dari segi story, gameplay, sound, replayability dan longevity.

Story

Secara garis besar, game ini menceritakan tentang kelanjutan aksi dari tentara Tier 1 Operator yang melakukan tugasnya di Afghanistasn. Kali ini cerita berfokus pada Preacher dan Mother, dua Navy Seal dari AFO Neptune. Tugas yang laksanakan, selain mencari jejak teroris (Sal Al Din dan ) juga gamer bertugas untuk mencari P.E.T.N. alias Pentaerythritol tetranitrate, sebuah bahan peledak yang ledakannya bisa setara dengan C-5 (bahan peledak ini juga digunakan oleh Jerman pada Perang Dunia I). One does not simply melacak jejak P.E.T.N. di tangan teroris, gamer akan dituntut untuk mengejar mobil, menculik (sebetulnya membunuh) seorang businessman, dan tentu saja menghancurkan kandang teroris.

Jika dilihat, mungkin cerita yang disampaikan terkesan biasa dan gitu-gitu aja. Tapi yang menjadi nilai lebih tersendiri dari game ini adalah "Inspired by Actual Event." Sebagian besar game ini terinspirasi dari kisah nyata dan writer-nya pun langsung dari seorang mantan Navy Seal yang sempat bertugas di Afghanistan (writer ini rela dihukum karena dianggap membocorkan rahasia).

Gameplay

Untuk gameplay, sepertinya tidak ada yang berbeda dengan game FPS yang lainnya. Tugas gamer hanya bersembunyi, menembak musuh yang ada di layar gamer, dan sebagainya yang sering dilakukan oleh game FPS lainnya. Tapi yang menjadi nilai plus bagi game ini adalah adanya fitur sliding (ketika berlari langsung tekan ctrl) yang sudah ada dalam game Medal of Honor (2010) dan sampai sekarang masih dipertahankan. Selain itu juga kita tidak hanya terus-terusan berperang dan tembak-tembakan dengan musuh, yang bisa memungkinkan gamer jadi bosan. Gamer juga akan dituntut untuk mengejar mobil dan dikejar mobil (dalam chapter yang berbeda). Selama dikejar-kejar, ada momen dimana gamer harus bersembunyi dari kejaran musuh dan mengusahakan untuk bisa lolos dari para mobil yang berkeliaran mencari gamer (itu seperti game NFS Most Wanted dan itu sangat keren! ).

Graphic

Untuk grafis gamer tidak perlu meragukan game yang satu ini, secara game ini menggunakan game Engine Frostbite 2, salah satu game engine yang 'mengerikan' untuk sebuah game. Grafis yang dihadrikan juga cukup mendetail, baik itu dari pencahayaan, lingkungan maupun dari karakter. Jadi intinya jika gamer ingin melihat grafis bagus, Medal of Honor: Warfighter ini sangat mantap dan patut dijadikan rekomendasi.



Namun sayang, ada satu hal yang kurang sreg selama permainan. Biasanya jika kita telah mennghabisi musuh, pasti musuh itu tergeletak dan senjatanya juga pasti ikut tergeletak. Tapi tidak di game ini, senjatanya berdiri begitu saja dan tidak tergeletak. Apakah ini faktor bug atau semacamnya, tapi sejauh ini saya sering bertemu dengan 'senjata berdiri' seperti itu.

Sound

Untuk sound juga jangan diragukan, suara yang dihasilkan dari game ini sangat real dan mantap. Dimulai dari suara langkah kaki, tembakan, granat, dan suara lainnya, semuanya terdengar nyata dan sesuai dengan arahnya. Jika ledakan itu ada di sebelah kanan, maka suaranya pun terdengar di arah yang sama. Suara backsound-nya juga jangan gamer ragukan, backsound yang dibuat oleh Ramin Djawadi ini sangat mantap dan bisa membawa gamer ke dalam suasana perang yang sesungguhnya.

Replayability

Untuk replayability, gamer bisa mencoba bebearpa tingkat kesulitan permainan, ada easy, normal, dan hard. Jika gamer menggunakan difficulty easy atau normal, game terasaNah, khusus jika gamer bisa menamatkan Single player dengan menggunakan difficulty hard, makan gamer akan unlock Tier 1 Mode dan Hardcore Mode.
Untuk Tier 1 Mode, gamer akan menikmati game ini dengan nuansa seperti Medal of Honor (2010), tidak ada HUD yang membantu gamer dan gamer yang harus menentukan sendiri jalannya. Sedangkan untuk Hardcore Mode, sesuai namanya, musuh-musuh yang ada di sana akan semakin 'ganas dan mengerikan' dan tidak ada checkpoint! Jika gamer tewas atau misi gagal, maka akan mengulan di awal chapter. Game ini sepertinya menarik untuk dimainkan kembali dengan menggunakan dua unlock mode di atas.

Longevity

Seperti game FPS yang lain, durasi dalam menamatkan game ini relatif singkat, apalagi jika gamer memainkan game ini seperti Rambo yang maju begitu saja menembaki musuh-musuh. Tapi itu semua kembali pada cara bermain gamer, game ini bisa saja terasa lama apabila gamer menikmatinya.

Overall

Game Medal of Honor: Warfighter merupakan game FPS yang cukup terkenal di mata para pecinta game FPS, khususnya perang. Dilihat dari kekurangan dan kelebihannya, dari  1 dari 10, saya beri angka 8.5 untuk game ini.

Continue Reading...

FIFA 13 Review

FIFA 13, judul game sepak bola besar lainnya sekaligus saingan besar game Pro Evolution Soccer 2013. Game tahunan keluaran EA Sport ini memang sudah terkenal sangat bagus dan mendapatkan perhatian lebih dari para gamer. Namun yang jadi pertanyaan apakah game tahun ini akan lebih bagus dari game FIFA sebelumnya, FIFA 12? Sama saja atau lebih buruk?

Saya disini akan coba mengupasnya dalam FIFA 13 Review ini.

Gameplay

Untuk gameplay, saya akan coba mulai dari kontrol. Sejauh ini kontrol yang dihadirkan oleh FIFA 13 sangat realistis. Baik itu dari merebut bola, dribling, dan gerakan lainnya. Jadi gamer jika ingin merebut bola, lakukanlah dengan tepat. Karena jika tidak tepat, lawan akan bergerak lebih leluasa. Selain itu juga arah gerak pemain benar-benar bebas sesuai dengan kontroler kita. Jika arah kita ke atas, maka pemain akan ikut ke atas, tidak mengikuti bola.

Dalam memainkan game ini kita harus benar-benar fokus dan hati-hati dalam menggerakan gamepad kita, karena semua gerakan diatur oleh kita alias 'Complete Controls'.



Gerakan lain yang menarik disini adalah celebrations. Kita bisa melakukan selebrasi sesuai dengan keinginan kita. Setelah mencetak gol, kita masih bisa mengontrol pemain kita dan berlari melakukan selebrasi sampai teman-teman satu tim menghampirinya. Ada banyak jenis selebrasi yang bisa dilakukan oleh gamer di FIFA 13, dan hal ini membuat pertandingan menjadi tidak monoton alias lebih variatif.



Dalam FIFA 13, hal yang gamer harus perhitungkan hanya overall skill pemain dan stamina. Tidak ada faktor lain yang harus diperhitungkan dalam memilih pemain, baik sebelum pertandingan maupun selama pertandingan. Nantinya gamer akan menemukan stamina gauge yang menunjukkan status stamina pemain ketika melakukan dribbling, dan akan berkurang apabila pemain sprint.

Fitur yang dihadirkan dalam game FIFA 13 terbilang mantap. Jumlah klub yang sangat banyak. Hampir semua klub di negara-negara besar diikutsertakan, baik itu liga utama maupun liga divisi. Selain itu juga nama wasit dan manajer diikutsertakan disini.

Career mode yang mantap

Gamer akan berlatih menjadi seorang manager atau player yang baik dalam Career mode. Ada berita yang hadir di setiap momen, dan gamer juga tidak akan mudah untuk membeli pemain. Setelah gamer bernegosiasi dengan klub, gamer juga harus bernegosiasi dengan pemain tersebut untuk menentukan bonus goal dan gaji per periodenya, seolah-olah gamer benar-benar menjadi seorang manajer sungguhan.

Grafis

Game ini merupakan game sepak bola yang memiliki kualitas grafis yang paling mantap selama ini. Detail dari pemain benar-benar sangat mirip, walaupun ada sebagian kecil yang tidak mirip. Lekukan baju dari pemain pun terasa sangat realistis, baik itu ketika cuaca cerah maupun hujan. Walaupun semua lekukan setiap pemain sama, tapi hal ini tidak mengurangi kerealistisannya.



Detail bukan hanya di pemain saja, tetapi juga lingkungan juga memiliki kualitas grafis yang mantap. Dari pencahayaan dan atribut di dalam stadion sangat mantap. Tapi satu hal yang disayangkan disini, yaitu grafis penonton yang terlihat seperti gambar 8-bit. Jika dari jauh atau selama pertandingan, penonton ini akan terlihat real dan bagus. Tapi jika dilihat dari dekat atau ketika sedang ada cutscene pemain, akan nampak terlihat penonton yang gambarnya tidak detail.

Audio

Untuk audio dalam game ini terdengar bagus. Seperti backsound selama mengakses main menu (walaupun tidak diketahui judul lagunya tapi easy listening), suara teriakan supporter yang beragam sesuai dengan klub tuan rumah.
Namun ada satu hal yang menjadi nilai lebih dari game ini, commentary yang variatif. Sang komentator tidak hanya fokus pada pertandingan saja, di tengah-tengah pertandingan selama tidak ada momen yang krusial, sang komentator membicarakan klub masing-masing, baik membicarakan manajernya (jika bermain menggunakan Real Madrid, sang komentator akan membicarakan sang pelatih Jose Mourinho di tengah-tengah pertandingan) maupun klubnya.

Replayability

Saya yakin gamer akan terus-terusan memainkan game ini dan tidak akan puas jika hanya memainkan game ini satu kali. Apalagi jika memainkan Career mode, pasti gamer akan terus memainkannya sampai youth player bisa menjadi pemain pro. Selain itu juga gamer juga bisa memainkan game ini dengan teman-teman gamer.

Longevity

Waktu pertadingan yang dihadirkan dalam satu babaknya standard-nya selama 6 menit. Tapi jika gamer kurang puas, gamer bisa mengaturnya menjadi lebih singkat atau lebih lama. Waktu tiap babak yang ditawarkan antara 4 menit sampai 20 menit.

Overall

FIFA 13 merupakan game sejuta umat yang memang tidak diragukan lagi kualitasnya dari semua aspek, baik dari grafis, gameplay, sampai Audio. Dari 1 sampai 10, saya beri nilai 9 untuk game FIFA 13.

Gamexeon

Continue Reading...

Kerja di Perusahaan Game Digaji 2,6 Miliar, Mau?

Pernahkah kamu membayangkan bekerja di perusahaan game? Bagaimana kalau kamu ditawarkan gaji sebesar Rp. 2 miliar per tahun?

Ya, bekerja di industri game bisa jadi pilihan karir yang sangat menjanjikan karena gaji yang diberikan ke kita tergolong jauh diatas rata-rata. Jika yang menjadi daya tarik kamu adalah upah yang membuat air liur mengalir, maka Square Enix jelas merupakan tempat yang tepat untuk mencari pekerjaan.

gameinformer.com
 

Nensyu Labo adalah perusahaan yang melacak gaji para karyawan di berbagai industri di Jepang. Salah satu industri yang menarik perhatian adalah video game dan mereka baru saja menerbitkan data kompensasi terbaru untuk perusahaan pengembang dan penerbit game se-Jepang.

Berikut daftar 10 besar perusahaan game dengan gaji terbesar...

10. Yuke - Rp. 678 juta per tahun

9. Capcom - Rp. 688 juta

8. Gala - Rp. 712 juta

7. Tecmo Koei - Rp. 740 juta

6. Namco Bandai - Rp. 770 juta

5. Konami - Rp. 800 juta

4. Sammy - Rp. 990 Juta

3. Nintendo - Rp. 1,1 Miliar

2. Sony - Rp. 1,1 Miliar

1. Square Enix - Rp. 2,6 Miliar

Square Enix adalah tempat dimana game favorit ane lahir: Final Fantasy. Tidak heran kalau mereka sanggup memberikan yang terbaik ke karyawan-karyawannya karena Square memang terkenal tidak tanggung-tanggung dalam mendesain game RPG-nya. Mereka tidak takut mengeluarkan uang yang banyak demi menciptakan game yang terbaik.

Angka-angka diatas adalah angka gaji rata-rata di setiap perusahaan, mulai dari staff administrasi, programmer game sampai dengan mereka yang duduk di kursi manajemen tertinggi. Tertarik untuk bekerja di perusahaan game?

Kaskus

Continue Reading...