Saya sudah lama menjadi salah seorang yang penonton setia Kick Andy! Mungkin sejak acara itu ditayangkan pertama kali di Metro TV beberapa tahun lalu [saya lupa tepatnya]. Kesetiaan itu dulu, selalu saya lakoni, tidak bisa tidak, tanpa ada tawar menawar.
Kisah-kisah yang disuguhkan dalam acara itu sungguh menggugah saya. Masih segar dalam ingatan saya, ketika tema Kick Andy! tentang penghijauan, saya langsung mencoba untuk membuat penghijauan sendiri. Meski itu tak berlangsung lama karena saya segera bosan dan tak memiliki waktu berlebih untuk mengurusnya.
Kini, tayangan tersebut jarang pula saya tonton. Kendala utama ada di waktu. Saya tak lagi sempat atau memiliki waktu luang menonton tayang Kick Andy! secara berkala dan berkesinambungan. Tapi, saya tetap mengikuti perkembangannya.
Waktu ke Gramedia, saya menemukan buku yang covernya gambar kepala Andy F. Noya yang di trash di Corel. Wah… wah… sungguh tak menyangka ada buku Kick Andy! seri kedua, tentu ada seri pertamanya ya? Saya langsung mengambilnya dan membayar di cover. Sesampainya di rumah, saya langsung lalap buku itu habis.
Apa yang saya dapatkan?
Guru, Inspirasi, dan Semangat yang Kembali Menyala-nyala
Saya membayangkan tengah berada di sebuah seminar motivasi. Pembicaranya, Pak Mario Teguh. Wow… salah satu motivator favorit saya. Ia berbicara berapi-api untuk memantik kembali gagasan saya mengapa saya ada di dunia ini. Tentu saja, semua itu hanya imajiner saja. Toh, saya belum pernah bersua Pak Mario selain lewat TV, Facebook Fan, atau bukunya [yang saya baca di Gramedia sambil berdiri]. Luar biasa, saya termotivasi, berusaha harus [ingat ya HARUS] berguna dan bermanfaat untuk orang lain. Meski saya tak bisa mengharapkan semangat saya terus terpompa hanya dengan sekali datang.
Buku Kick Andy! Kumpulan Kisah Inspiratif 2 ini sungguh mengguncang jiwa saya. Sangat. Yang berhasil saya petik adalah banyak motivator-motivator ulung di luar sana yang lebih daripada Pak Mario Teguh. Kenapa saya bilang lebih? Soalnya, Pak Mario Teguh hanya BICARA yang baik-baik yang merupakan usahanya untuk membangkitkan semangat saya. Sementara, buku yang saya baca langsung mengangkat cerita dari mereka-mereka yang mengalaminya. Dan hal ini sangat berharga. Seolah-olah kisah itu menjadi pengalaman pribadi.
Saya pikir tak beda dengan acara talk shownya. Bahasa yang digunakan dalam buku ini sangat ringan, dan kocak. Tak berat. Tak sulit dipahami. Sekali baca langsung mengerti. Oh, maksudnya begini. Oh, ceritanya begitu. Dan yang saya kagumi, penggunaan bahasa-bahasa ringan, dan kocak, itu meringankan beban saya dalam berpikir.
Lebih, bukan berarti sempurna. Karena isi di dalamnya mengangkat cerita yang sudah ditayangkan di Kick Andy!, buku ini membingungkan saya di tiap-tiap artikelnya. Saya pun bertanya-tanya, “Kapan ya pas tema di artikel ini ditayangkan?” Maklum saja, seperti sudah saya katakan, belakangan ini saya agak jarang nonton Kick Andy!
Terlepas dari baik-buruknya buku ini, saya mendapat pelajaran berharga yang utama. Dan proses pembelajaran itu tentu sangat berbeda-beda dan relatif dialami tiap orang. Ke depannya, saya HARUS menjadi lebih baik lagi dari sekarang. Semoga buku ini mencerahkan saya. Dan mencerahkan tiap-tiap orang yang membacanya. Sama seperti tayangannya.
Bagaimana menurutmu, Sob?
Continue Reading...